Penelitian tentang bulus raksasa (Chitra chitra javanensis), jenis yang ditemukan pada Jumat (11/11/2011) lalu di Kali Ciliwung, Jakarta, mendesak untuk dilakukan demi kepentingan konservasi. Selama ini belum ada penelitian tentang bulus raksasa.
Demikian diungkapkan Djoko Tjahjono Iskandar, pakar herpetologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, yang dihubungi Kompas.com lewat telepon, Kamis (17/11/2011). .
Djoko, pemenang Habibie Award dalam kategori ilmu dasar tahun 2005 dan lulusan Université des Sciences et Techniques du Languedoc di Montpellier, Perancis ini, mengatakan, sebaiknya ada program penangkaran satwa yang masuk Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN). Untuk melakukannya, beberapa penelitian yang mendukung upaya penangkaran mesti menjadi prioritas.
"Yang bisa dilakukan misalnya meneliti bagaimana reproduksinya, berapa telurnya, bagaimana dia berepropduksi. Lalu juga makanan serta pola makannya," jelas dia.
Djoko mengatakan, penelitian bulus raksasa selama ini tidak dilakukan karena dana yang minim dan pelaksanaan penelitian yang sulit. Penelitian harus dilakukan saat kemarau serta memakan waktu lama sebab usia bulus bisa mencapai lebih dari 100 tahun.
Oleh karena itu, penelitian bulus ini nantinya menuntut kesiapan dana dan komitmen jangka panjang. Kebun binatang dinilai Djoko menjadi tempat terbaik penangkaran dan penelitian satwa ini sehingga dukungan pada kebun binatang harus diberikan.
Browse: Home > Ditemukan Bulus Raksasa Purba di Kali Ciliwung, Jakarta
0 Comments:
Posting Komentar