Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Ichsanuddin Noorsy menilai Pancasila kini telah menjadi kenangan tanpa makna karena negara sudah tak lagi menghiraukan apalagi mengimplementasikannya. "Penjajahan di Indonesia sudah berjalan secara sistemik, sehingga sejak orde baru hingga orde reformasi Pancasila tinggal sebagai kenangan tidak bermakna," katanya di Jakarta, Rabu.
Intermezo sejenak.....
Ia menilai, setelah Orde Baru berkuasa dan terlebih sejak Orde Reformasi bergulir, bangsa yang kaya dengan pemikiran harkat martabat kemanusiaan ini kehilangan keyakinan karena sistem ekonomi, politik dan hukumnya yang berlandaskan Pancasila telah berganti menjunjung tinggi nilai-nilai liberal.Hal ini, menurut dia, telah menjadikan Indonesia kembali terjajah terutama secara ekonomi. Pancasila yang harusnya menjadi pandangan hidup, telah berganti menjadi Ekonomi liberal. Ia menambahkan, penghempasan nilai-nilai Pancasila justru didukung oleh para pengambil kebijakan.
"Saya mengatakan DPR bersama Pemerintah justru yang melahirkan UU sehingga ekonomi Indonesia secara struktural terjajah lebih mendalam. Kondisi ini membuktikan bahwa Indonesia bukan saja telah menyia-nyiakan Pancasila, juga telah menjungkirbalikkannya," katanya.
Pengamat kritis itu menambahkan, dahulu Pancasila telah menjadi inspirasi bagi dunia. Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 berlanjut dengan tawarannya kepada PBB untuk menggunakan Pancasila sebagai piagam kehidupan pergaulan antarbangsa yang damai dan sejahtera.
Pancasila, menurut dia, mampu membangun keyakinan pada mereka yang mau membuka mata hati dan pikiran sebagai jalan yang benar dan lurus menuju masa depan yang adil dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai ini tidak dimiliki oleh paham bangsa manapun di dunia.
0 Comments:
Posting Komentar