Taman Nasional Tangkoko Manado
Sebagai daerah tropis, Indonesia sangat terkenal dengan hutan hujannya yang masih alami. Rerimbunan hutan ini menyimpan banyak jenis satwa yang mengagumkan dan endemik di daerah tersebut. Coba saja berkunjung ke Taman Nasional Tangkoko. Anda pasti terpana saat melihat primata Tarsius spectrum yang berukuran sangat kecil dan lucu.
Kawasan Taman Nasional Tangkoko dapat ditempuh melalui perjalanan darat. Anda bisa berangkat dari Tondano atau Manado dengan waktu tempuh berkendara sekitar 2 jam. Sebelum Bitung dari arah Manado, Anda berhenti di lokasi bernama Girian, yang merupakan akses jalan masuk menuju taman nasional.
Hewan khas yang menjadi primadona kawasan ini memang Tarsius. Tubuh berbulu dengan ukuran kecil, memiliki mata yang bulat dan besar, telinga yang lebar, dan jemari yang panjang, hewan ini tampak seperti malu-malu saat terlihat sedang mencari makan di atas pohon.
Bila Anda ingin melihat hewan lucu itu, sebaiknya petuaangan dimulai saat sore hari. Karena, Tarsius akan keluar dari sarangnya dan mencari makan, menjelang sore hingga malam hari. Bila di siang hari, hewan ini menghabiskan waktunya untuk tidur.
Ukuran tubuh Tarsius tidak lebih dari 10 hingga 15 centimeter. Hewan ini mampu melompat dari satu pohon ke pohon lain sejauh tiga meter atau hampir 10 kaki, membawa bobot tubuhnya sekitar 80 gram. Tarsius mencari mangsa berupa serangga, jangrik, kecoa, burung, dan reptil kecil, yang dijadikan sebagai santapannya.
Selain sebagai kawasan wisata, Taman Nasional Tangkoko juga dijadikan sebagai tempat penelitian. Banyak ilmuwan dunia yang datang dan tertarik untuk meneliti hewan primata tersebut terkait dengan penyebaran Tarsius. Mengingat, ada sembilan jenis Tarsius yang ada di dunia, dua Tarsius ada di Filipina dan tujuh Tarsius di Indonesia.
Dua jenis Tarsius yang terkenal di Indonesia adalah kera hantu (Tarsius tarsier) dan tarsius kerdil atau krabuku kecil (Tarsius pumilus atau Pygmy tarsier). Hewan ini sangat sulit dikembangkan di luar habitatnya. Karena, bila ditempatkan di kandang, Tarsius bisa mengalami stres dan melukai dirinya sendiri hingga mati.
Bila Anda ingin menjelajah Taman Nasional Tangkoko, siapkan dana Rp 150 ribu untuk biaya tiket masuk. Anda bisa leluasa berkeliling taman nasional ditemani oleh pemandu lokal, selama jam operasional mulai pukul 08.00 hingga 19.00 waktu setempat. Bila ingin menginap, Anda harus izin terlebih dahulu ke penjaga Taman Nasional.
Kawasan Taman Nasional Tangkoko dapat ditempuh melalui perjalanan darat. Anda bisa berangkat dari Tondano atau Manado dengan waktu tempuh berkendara sekitar 2 jam. Sebelum Bitung dari arah Manado, Anda berhenti di lokasi bernama Girian, yang merupakan akses jalan masuk menuju taman nasional.
Hewan khas yang menjadi primadona kawasan ini memang Tarsius. Tubuh berbulu dengan ukuran kecil, memiliki mata yang bulat dan besar, telinga yang lebar, dan jemari yang panjang, hewan ini tampak seperti malu-malu saat terlihat sedang mencari makan di atas pohon.
Bila Anda ingin melihat hewan lucu itu, sebaiknya petuaangan dimulai saat sore hari. Karena, Tarsius akan keluar dari sarangnya dan mencari makan, menjelang sore hingga malam hari. Bila di siang hari, hewan ini menghabiskan waktunya untuk tidur.
Ukuran tubuh Tarsius tidak lebih dari 10 hingga 15 centimeter. Hewan ini mampu melompat dari satu pohon ke pohon lain sejauh tiga meter atau hampir 10 kaki, membawa bobot tubuhnya sekitar 80 gram. Tarsius mencari mangsa berupa serangga, jangrik, kecoa, burung, dan reptil kecil, yang dijadikan sebagai santapannya.
Selain sebagai kawasan wisata, Taman Nasional Tangkoko juga dijadikan sebagai tempat penelitian. Banyak ilmuwan dunia yang datang dan tertarik untuk meneliti hewan primata tersebut terkait dengan penyebaran Tarsius. Mengingat, ada sembilan jenis Tarsius yang ada di dunia, dua Tarsius ada di Filipina dan tujuh Tarsius di Indonesia.
Dua jenis Tarsius yang terkenal di Indonesia adalah kera hantu (Tarsius tarsier) dan tarsius kerdil atau krabuku kecil (Tarsius pumilus atau Pygmy tarsier). Hewan ini sangat sulit dikembangkan di luar habitatnya. Karena, bila ditempatkan di kandang, Tarsius bisa mengalami stres dan melukai dirinya sendiri hingga mati.
Bila Anda ingin menjelajah Taman Nasional Tangkoko, siapkan dana Rp 150 ribu untuk biaya tiket masuk. Anda bisa leluasa berkeliling taman nasional ditemani oleh pemandu lokal, selama jam operasional mulai pukul 08.00 hingga 19.00 waktu setempat. Bila ingin menginap, Anda harus izin terlebih dahulu ke penjaga Taman Nasional.
0 Comments:
Posting Komentar