Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang memiliki nama latin Apium graveolens L itu memiliki bentuk daun dan aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur ayam, sup atau bakso.
Di Eropa dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina dan Korea tidak hanya mempergunakan daun saja, namun juga bagian tangkai sebagai bahan makanan atau penyedap masakan.
Tumbuhan herbal itu berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia. Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut. Di daerah tersebut, seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal.
Tanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.
Tidak hanya sebagai bahan makanan, seledri juga telah dikenal sebagai bahan obat sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi. Penyakit seperti flu, masalah pencernaan, limpa dan hati menggunakan biji tanaman asli sebagai obat penyakit tersebut. Masyarakat Indonesia juga telah lama mengetahui seledri sebagai obat hipertensi.
Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae itu mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi. Seledri juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres.
Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C. Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker. Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk menjaga ketahanan tubuh.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh manfaat seledri bagi kesehatan, antara lain:
* Masyarakat pedesaan memanfaatkan seledri untuk menyembuhkan sakit panas pada anak-anak dengan cara menumbuk dan membalurkannya. Jus seledri dari seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan gondok.
* Pengobatan hipertensi dengan tangkai seledri dapat dilakukan dengan mudah. Caranya 20 tangkai seledri dicuci dan dilumatkan. Kemudian diberi sedikit air masak lalu diperas. Minum airnya dua sendok makan tiga kali sehari. Lakukan dengan teratur selama tiga hari. Hasil rebusan itu diminum separuh pagi, separuh malam.
* Untuk penyakit rematik. Ambil satu tangkai seledri yang dicuci bersih dan dilalap mentah setiap kali makan dapat mengurangi gejala rematik.
* Seledri bisa juga sebagai perawatan kecantikan, seperti menggurangi minyak di wajah, menyuburkan rambut bahkan mengonsumsi seledri dapat membersihkan noda pada email gigi. Untuk wajah berminyak gunakan tiga batang seledri. Dicuci kemudian diiris kecil-kecil, seduh dan tutupi. Biarkan dingin, lalu simpan di lemari es. Menjelang tidur malam, oleskan sari seledri ke wajah yang sudah bersih. Setelah kering baru bilas muka hingga bersih. Lakukanlah dengan teratur.
* Bagi anda yang meninginkan rambut subur, gunakan air perasan dari lima tangkai seledri yang diberi tiga sendok makan air sebagai olesan kepala. Untuk hasil terbaik gunakan setiap hari. Menggunakan bahan alami seledri sebagai obat atau perawatan tubuh mudah didapat, serta minim efek samping.
Browse: Home > Seledri mampu hajar hipertensi
0 Comments:
Posting Komentar