Taman Prasejarah Leang-Leang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Di taman ini ada ratusan goa prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep. Dalam bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang.
Hal yang menarik dari tempat ini adalah adanya lukisan-lukisan dinding pada goa-goa di Leang-Leang. Dari gambar-gambar pada dinding goa dan alat-alat yang ditemukan, kita bisa tahu lho seperti apa kehidupan manusia prasejarah.
Salah satu gambar telapak tangan diperkirakan sebagai cap telapak tangan milik salah satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari. Ritual itu dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.
Gambar-gambar di kedua goa banyak yang berwarna merah. Warna tersebut terbuat dari bahan pewarna alami yang dapat meresap kuat ke dalam pori-pori batu sehingga tidak bisa terhapus dan bertahan ribuan tahun. Coba kalau manusia prasejarah itu menggambar dengan grafit (pinsil), mudah sekali dihapusnya.
Manusia prasejarah suka sekali menggambar
Biasanya yang paling pertama menemukan goa adalah teman-teman Nesi para kelelawar. Tapi goa di Leang-Leang ditemukan oleh Mister Van Heekeren dan Miss Heeren Palm.
Dua arkeolog Belanda ini menemukan gambar-gambar pada dinding goa (rock painting ) di Goa Pettae dan Petta Kere, dua goa di Leang-leang, pada tahun 1950.
Usia lukisan-lukisan purba di Leang-Leang diperkirakan 5.000 tahun. Beberapa arkeolog bahkan berpendapat bahwa beberapa di antara goa tersebut telah didiami sejak 8.000 – 3.000 SM (Sebelum Masehi). Mungkin gambarnya tidak seperti komik-komik yang biasa kita baca, tapi gambar-gambarnya bagus dan menarik lho.
Goa Pettae dan Goa Petta Kere
Goa Pettae menghadap ke barat. Gambar yang ditemukan pada goa ini adalah lima gambar telapak tangan dan satu gambar babi rusa meloncat dengan anak panah di dadanya.
Selain gambar, ditemukan pula artefak serpih, bilah, serta kulit kerang yang terdeposit pada mulut goa. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus menaiki 26 anak tangga.
Goa Petta Kere berada 300 meter di sebelah Gua Pettae. Peninggalan yang ditemukan pada goa ini adalah dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah.
Untuk mencapai goa ini wisatawan harus mendaki 64 anak tangga. Wuih, tambah banyak ya anak tangganya. Nesi sih bisa terbang, tapi kamu harus persiapkan tenaga dulu ya kalau mau ke Goa Petta Kere.
Pemandangan Taman Prasejarah Leang-Leang
Pemandangan yang mengelilingi kawasan Leang-leang sangat indah. Jadi tempat ini cocok untuk wisata budaya juga wisata alam.
Di lokasi ini terdapat empat gazebo yang bisa digunakan wisatawan untuk beristirahat. Tempat yang tepat setelah mendaki lebih dari 50 anak tangga.
Pengen liat Air Terjun terbaik dan terindah di sul-sel???
liat disini: Bantimurung Objek Wisata Terbaik di Sulawesi Selatan
0 Comments:
Posting Komentar